Sabtu, 01 Mei 2010

akuarium laut hot.cell

Tidak bisa dipungkiri bahwa akuarium laut memiliki keindahan yang sangat luar biasa, baik dari segi warna warni ikan ataupun tanaman (Fish, Coral and Invertebrate) yang ada di dalamnya.
Tulisan ini ditujukan bagi mereka yang baru akan memulai hobi akuarium laut. Tujuannya, agar kita bisa mewujudkan jenis akuarium laut apapun yang kita inginkan.
Bahan-bahan dan foto-foto pada tulisan ini saya olah dan ambil dari berbagai sumber yang ada di Internet dan buku-buku tentang akuarium laut, ditambah dari pengalaman menekuni hobi akuarium laut

Kira-kira apa sih yang harus kita miliki sebelum memulai hobi akuarium laut?

1. Dana untuk mewujudkan Akuarium Laut Impian.
Tanpa adanya dana yang memadai, maka hampir tidak mungkin kita bisa mewujudkan akuarium laut yang kita impikan. Secara umum hobi akuarium laut memerlukan dana yang relatif cukup besar sampai besar sekali untuk membeli semua peralatan yang sesuai untuk jenis akuarium laut yang diinginkan.

2. Waktu, Kemauan, Ketelitian dan Kesabaran.
Untuk menekuni hobi akuarium laut diperlukan waktu, kemauan, ketelitian dan kesabaran kita untuk merawatnya. Hal ini agar kita bisa menjadi reefer yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

3. Pengetahuan.
Kita harus tahu lebih dahulu dasar-dasar dan jenis Akuarium Laut. Mempunyai pengetahuan tentang peralatan apa yang tepat guna untuk Akuarium Laut yang kita inginkan. Selain itu, juga tentang kompatibilitas berbagai jenis ikan dan coral (tank mate) yang akan kita pelihara dalam akuarium laut kita.

Bila kita telah siap dan memiliki ketiga hal tersebut di atas, maka berikut ini adalah kiat-kiat untuk mewujudkan akuarium laut impian kita:
I. Jenis Akuarium Laut apa yang kita impikan?
II. Sebesar apa Akuarium Laut Impian kita?
III. Akuarium, Sump/Filter Box, Kabinet dan Penutup Atas Akuarium.
IV. Sistem Filter.
V. Arus dan Pergerakan Air di dalam Akuarium.
VI. Berbagai jenis Pompa.
VII. Pencahayaan Akuarium Laut.
VIII. Peralatan Penunjang seperti Chiller, Calcium Reactor, Protein Skimmer, dan sebagainya.
IX. Bagaimana cara mewujudkan Akuarium Laut Impian kita?


I. JENIS-JENIS AKUARIUM LAUT

1. Fish Only Tank (FO).
Akuarium laut jenis ini ditujukan untuk memelihara berbagai jenis ikan hias laut saja atau satu jenis ikan hias laut seperti Ikan Crosshatch Trigger yang ada pada foto ini. Sebaiknya kita tidak mencoba menyatukan 2 ekor Ikan Trigger dari satu jenis yang sama dalam satu akuarium karena sangat sulit untuk bisa mendapatkan sepasang Ikan Trigger sejenis yang bisa hidup berpasangan dalam satu akuarium.

















2. Fish Only With Liverock Tank (FOWLR).
Pada prinsipnya sama dengan Fish Only Tank. Yang membedakan ada karang hidup (live rock) dalam akuarium laut yang satu ini. Mengingat sifat ikan hias laut rata-rata bersifat teritorial, maka susunan live rock akan menjadi batas teritorial dari masing-masing ikan yang kita pelihara. Akuarium FO dan FOWLR tidak memerlukan intensitas cahaya yang tinggi dan aneka jenis peralatan, sehingga tidak memerlukan dana yang besar untuk mewujudkannya. Ikan-ikan yang akan kita pelihara dalam satu akuarium harus memperhatikan daftar kompatibilitas ikan/Tankmate.

















3. LPS (Large Polyped Scleractinia) Reef Tank.
LPS Reef Tank adalah akuarium untuk memelihara berbagai jenis terumbu karang yang termasuk dalam jenis Soft coral dan LPS coral. Jenis ikan yang bisa dipelihara dalam akuarium ini adalah ikan-ikan yang termasuk dalam kategori Reef Safe. (tidak makan coral/terumbu karang).
Akuarium jenis ini perlu intensitas cahaya yang cukup, suhu air antara 24-26o C. Pada dasarnya, kualitas air nya harus lebih baik dibanding FOWLR.
Jenis-jenis Soft coral dan LPS coral yang umum dipelihara dalam akuarium jenis ini biasanya seperti: Anemon, Tangan-tangan, Xenia, berbagai jenis Jamur, Polyp, Karang Otak, Karang Donat, Kolang Kaling, Karang Babut, dan sebagainya.















5. SPS (Small Polyped Scleractinia) Reef Tank.
Akuarium yang satu ini biasanya didominasi dengan SPS Coral dengan sedikit LPS/Softies Coral dan sedikit ikan hias yang termasuk dalam jenis Reef Safe.
Akuarium SPS perlu cahaya dengan intensitas yang sangat tinggi, suhu air yang stabil pada 24 – 26o C, kualitas air yang stabil, dan arus yang sangat kuat. Akuarium SPS menuntut Ecosystem Tank yang sangat stabil.Jenis-jenis SPS Coral diantaranya: Acropora, Millepora, Montipora, Digitata, Birdness, Staghorn dan lain lain.






















II. UKURAN AKUARIUM
Semakin besar akuariumnya, maka ekosistem akuarium laut juga akan makin stabil. Hal ini berarti perawatannya akan menjadi lebih mudah.
Pertanyaan selanjutnya adalah, sebesar apa ruang yang ada, dana dan daya listrik yang bisa kita sediakan?
Makin besar ukuran akuarium maka akan semakin besar dana yang diperlukan dan daya listrik yang diperlukan juga akan semakin besar pula. Jadi hanya kita sendiri yang tahu persis sebesar apa akuarium laut impian yang akan kita buat.

Contoh ukuran Panjang x Lebar x Tinggi Akuarium Laut berikut tebal kaca yang digunakan:
75,0 x 40,0 x 40,0 cm Tebal Kaca 5,0 mm.
105,0 x 50,0 x 50,0 cm Tebal Kaca 8,0 mm.
135,0 x 70,0 x 70,0 cm Tebal Kaca 12,0 mm.
200,0 x 70,0 x 70,0 cm Tebal Kaca 15,0 mm.

Sebelum membuat akuarium maka kita harus terlebih dahulu metentukan ukuran Panjang, Lebar dan Tinggi akuarium yang akan kita buat.
Untuk menentukan Panjang, Lebar dan Tinggi akuarium sebaiknya kita perhatikan jenis lampu apa yang akan kita pakai sebagai penerangan utama dan penerangan tambahan di akuarium kita.
Sebagai contoh:
1. Sebaiknya jangan membuat akuarium ukuran panjang 120 cm karena panjang Lampu TL T8 36 watt dan Lampu TL T5 54 watt panjangnya sudah berkisar 115 - 120 cm.
2. Sebaiknya jangan membuat akuarium ukuran lebar 50 cm Kalau kita ingin menggunakan Lampu Metal Halide karena pada umumnya luas area penyinaran Lampu Metal Halide adalah 60 x 60 cm.
3. Sebaiknya jangan membuat akuarium dengan tinggi 70 cm kalau kita hanya ingin menggunakan Lampu TL sebagai penerangan utama akuarium.

Setelah kita tentukan ukuran Panjang, Lebar dan Tinggi akuarium maka langkah selanjutnya adalah menentukan tebal kaca yang harus digunakan.
Untuk menentukan tebal kaca yang diperlukan bisa kita gunakan Calculator Tebal Kaca ini.

Semakin besar atau semakin dalam sebuah Akuarium Laut akan memerlukan kaca yang makin tebal pula. Jangan mengambil resiko dengan menggunakan ketebalan kaca yang tidak sesuai untuk Aquarium Laut.





III. AKUARIUM, SUMP / FILTER, KABINET dan PENUTUP ATAS AKUARIUM

1. Akuarium/Tank Display.
Akuarium adalah wadah yang terbuat dari acrylic atau kaca tempat di mana kita akan memelihara ikan atau koral. Akuarium biasanya berbentuk kotak, atau ada juga bentuk bangun yang lainnya, tetapi disini kita hanya akan membahas akuarium yang berbentuk kotak.

Ada dua jenis kaca yang biasa dipakai untuk akuarium:
 Kaca bening yang biasa dipakai untuk bangunan. Ada sedikit kekurangan pada kaca jenis ini karena mempunyai warna kekuningan atau kehijauan, tetapi harganya lebih terjangkau.
 Kaca Kristal atau Starphire Glass. Kaca jenis ini benar-benar bening sehingga apa yang ada di dalam akuarium tampak benar alami. Sayang jenis kaca ini harganya luar biasa mahal.

Contoh akuarium dari kaca bening:















Kalau kita perhatikan akuarium di atas secara lebih teliti, maka akan terlihat adanya bagian-bagian di bawah ini:

a. Brace atau lis pengikat sekeliling bagian atas dan dasar akuarium.
Lis pengikat ini berguna untuk memperkuat konstruksi akuarium, sehingga kaca akuarium tidak mudah pecah dan kaca tidak cembung setelah akuarium diisi air.

b. Alas karet atau stirofoam yang ada di bawah akuarium.
Alas karet tebal atau stirofoam ini harus ada karena berfungsi untuk mengatasi ketidak-rataan permukaan meja akuarium agar akuarium tidak pecah.

c. Pipa air masuk dari sump atau box filter.
Pipa yang dimaksud adalah pipa PVC kecil di bagian kiri dan kanan, yang masing-masing mempunyai dua buah penductor. Pada knie dibagian atas kedua pipa ini harus dibuat lubang Syphon Break diameter 3,0 mm pada posisi ketinggian yang sama dengan dinding atas Corner Overflow. Lubang Syphon Break ini berfungsi untuk menghentikan hisapan air agar saat Pompa Sirkulasi dimatikan/Listrik Padam maka tidak semua air akuarium terhisap turun.

d. Pipa sirkulasi internal (Close Loop).
Pada gambar akuarium di atas terletak di sudut kanan depan yang dipasang penductor. Tujuannya untuk menambah jumlah sirkulasi air internal di dalam akuarium. Pada pipa Inlet dan Outlet Close Loop harus dipasang Stop Kran/Ball Valve PVC.

Sebetulnya apa sih gunanya penductor seperti yang tampak pada foto ini?
Penductor berfungsi untuk menaikkan jumlah internal sirkulasi air yang ada di dalam akuarium.
Air dari pompa sirkulasi yang melalui nozzle di bagian tengah akan menarik air dari celah lubang di pinggir nozzle, sehingga total air yang ke luar melalui ujung depan penductor bisa meningkat sampai tiga kali lipat. Misal kita gunakan pompa sirkulasi dengan kapasitas 3000 liter/jam, maka air yang melewati nozzle di bagian tengah akan tetap 3000 liter, tetapi air yang keluar dari ujung depan Penductor akan meningkat menjadi 9000 liter karena terbawanya air dari celah lubang yang ada disamping nozzle.
Penductor tidak dapat bekerja maksimal apabila total head pompa yang digunakan terlalu rendah.
Agar bisa bekerja maksimal Penductor memerlukan Pompa yang mempunyai Total Head Minimal 6,5 m.

Contoh Penductor












e. Corner Overflow di sudut kanan belakang.
Di bagian atas dinding corner overflow terdapat sisir (overflow comb) dan di bagian dalamnya terdapat pipa durso (durso stand pipe) dan pre filter untuk pompa sirkulasi internal.

Contoh Bagian Dalam Corner Overflow:






Apa gunanya Sisir (Overflow Comb)?
Sisir ini berguna untuk mencegah agar ikan atau siput jangan sampai terbawa masuk dari akuarium ke corner overflow.

Sebetulnya apa sih kegunaan Pipa Durso?
Pipa durso sangat berguna untuk menghilangkan berisiknya suara air dari akuarium yang masuk ke corner overflow sehingga tidak terdengar suara gemericik air yang jatuh dan menghilangkan suara resonansi air dalam pipa PVC. Seandanya ada hubung singkat/kebocoran antara akuarium dan corner overflow maka pipa durso juga akan berfungsi sebagai pengaman agar tidak semua air akuarium turun kebawah pada saat pompa sirkulasi dimatikan/listrik padam.

Lalu apa gunanya lubang-lubang kecil yang ada di bawah dan tengah kotak overflow bagian kiri?
Lubang-lubang ini berfungsi untuk menarik air keluar dari bagian bawah dan tengah akuarium, sehingga proses pergantian air di dalam akuarium ke filter tidak hanya melalui bagian atas saja.

Posisi level air dalam Corner Overflow.





Perhatikan posisi level air pada foto ketika pompa sirkulasi sudah dijalankan.
Tampak di sini bahwa level air dari permukaan akuarium pada posisi paling tinggi, kemudian kotak kiri corner overflow berada sedikit di bawahnya dan kotak corner overflow di bagian kanan ada pada posisi level terendah.
Hal ini membuktikan bahwa air dari akuarium tidak hanya berganti melalui bagian atas saja, tetapi juga melalui lubang-lubang yang ada di bawah dan tengah yang ada dikotak kiri corner overflow.

Terus, apa gunanya sekat kaca diantara dua kotak itu?
Sekat ini berfungsi menghentikan aliran air pada saat pompa sirkulasi dimatikan atau listrik padam sehingga tidak semua air dalam akuarium turun ke sump.
Hal ini dimungkinkan karena adanya lubang-lubang kecil di bagian bawah dan tengah di kotak corner overflow bagian kiri.
Sekat ini juga akan berfungsi sebagai pengaman seandainya terjadi kebocoran pada pipa durso yang ada didalam kotak corner overlow sebelah kanan pada saat pompa sirkulasi dimatikan/listrik padam sehingga tidak semua air dalam akuarium turun kebawah.

Contoh Tank Display ini hanya memberi gambaran kepada kita apa saja yang seharusnya ada pada sebuah Tank Display.
Akuarium/Tank Display kita tidak harus seperti contoh diatas, kita boleh berkreasi sesuka kita misal:
 Letak Corner Overflow bisa saja dikiri atau tengah belakang.
 Pipa Sirkulasi dari Sump boleh tidak bercabang atau bercabang tiga.
 Jumlah Penductor boleh berapa saja asal sesuai dengan kapasitas pompa.
 Close Loop bisa berjumlah berapa saja sesuai jumlah pompa yang kita pasang.
Lubang-lubang yang ada pada akuarium harus pas dengan Sock Drat Luar PVC atau Bulk Head yang kita gunakan. Apabila menggunakan Sock Drat Luar PVC maka gunakan Silicone Sheet Packing tebal 2,0 atau 3,0 mm pada 2 sisi kaca dan Seal Tape pada dratnya agar tidak bocor dan kaca tidak pecah.

2. Sump/Box Filter.
Sump adalah wadah yang biasanya terbuat dari acrylic atau kaca dan ada juga yang memanfaatkan wadah plastik yang biasanya diletakkan di bawah akuarium.
Sump berguna untuk filter biologis dari sebuah sistem akuarium laut dan juga untuk meletakkan peralatan akuarium yang harus disimpan dalam sump, misal pompa sirkulasi, skimmer in sump, dan lain lain.

Contoh Sump/Box Filter.





Sump Box jenis ini biasa disebut sebagai Ecosystem Sump. Sump jenis ini sederhana, bisa bekerja baik dan hanya terbagi menjadi 4 ruang yaitu:
 Ruang I adalah tempat masuknya air dari akuarium dan air yang masuk ke pompa skimmer, letaknya dibagian kanan belakang.
 Ruang II merupakan ruang kembalinya air dari skimmer dan air yang menuju refugia, letaknya dikanan depan.
 Ruang III adalah Refugia, letaknya dibagian tengah. Refugia merupakan filter biologis pada akuarium laut.
Refugia biasanya terdiri dari:
Deep Sand Bed yaitu lapisan Pasir Laut Hidup/Livesand didasar refugia dengan ketebalan berkisar 15,0 cm, Karang Hidup/Liverock dan Macroalgae seperti Rumput Asem, Angguran dll.
Sekat dikiri dan kanan refugia lebih baik menggunakan kaca rayben gelap agar Ruang I, II dan IV tidak ditumbuhi lumut karena cahaya lampu refugia. Sekat kaca rayben ini menggantung untuk aliran air dibagian bawah dan tidak penuh sampai keatas agar bisa berfungsi sebagai Emergency Overflow seandainya aliran dibagian bawah tersumbat.
 Ruang IV adalah tempat kembalinya air ke akuarium melalui pompa sirkulasi, letaknya ada dibagian kiri.

Contoh Refugia.



Selanjutnya dalam membuat Sump/Box Filter selain ke 4 ruang yang telah dibahas, kemudian apa saja yang perlu dipikirkan dalam membuat sump?
 Kalau menggunakan pompa sirkulasi dan pompa skimmer eksternal, maka harus dibuat lubang pada dinding Ruang I dan IV untuk inlet kedua pompa ini.
 Bila Top Off System menggunakan Level Sensor Switch yang harus dipasang didinding sump, maka buatlah lubang didinding Ruang IV dimana tingginya sama dengan ketinggian air maksimum dalam sump saat pompa sirkulasi dijalankan dan sesuai dengan rencana yang telah kita buat.
 Lubang pembuangan untuk penggantian air akuarium. Misal 10 % total volume air akuarium tingginya 10,0 cm dalam sump kita, maka posisi lubang pembuangan ini tingginya 10,0 cm dibawah lubang level sensor switch.
 Diameter lubang-lubang ini harus pas sesuai kebutuhan dan gunakan Silicone Sheet Packing tebal 2,0 mm pada kedua sisi kaca dan Seal Tape pada dratnya.
 Pencahayaan untuk refugia harus diusahakan hanya menerangi ruang refugia saja.

Kita juga bebas berkreasi dalam membuat sump yang sesuai dengan kebutuhan kita. Misal Ruang I adanya disisi kiri atau Ruang IV ada disisi depan, yang penting kita harus bisa mengakses seluruh bagian sump dan peralatan pendukung yang ada didalam dan diluar sump.

Dalam membuat Sump penting diperhatikan:
 Tinggi air harus cukup untuk merendam seluruh isi refugia dan pompa-pompa yang kita gunakan.
 Tidak perlu mematikan pompa sirkulasi dan peralatan lainnya sewaktu melakukan pergantian air. Cukup dengan membuka kran yang ada di Ruang II, lalu menutupnya dan mengisinya kembali sampai pada batas maksimum.
 Pipa, Koneksi Pipa dan Kran untuk akuarium dan sump harus menggunakan yang terbuat dari bahan PVC.
 Pada saat Listrik padam maka Sump harus bisa menampung sebagian air yang turun dari Tank Display tanpa menyebabkan Sump/Box Filter airnya menjadi luber.
Masih banyak design sump yang lain dan kita bebas berkreasi untuk membuatnya sejauh kita mengerti prinsip kerja dan fungsinya.

Contoh Sump yang lain:







3. Kabinet dan Penutup Atas Aquarium.
Meja/Kabinet adalah tempat dimana kita meletakkan akuarium. Sedangkan penutup atas akuarium berfungsi untuk menambah keindahan dan merupakan tempat untuk memasang lampu-lampu agar cahaya lampu tidak menyebar kesamping sehingga keluar dari bagian atas akuarium yang diatas permukaan air. Cahaya yang keluar dari atas permukaan air akan menyilaukan mata kita dan menyulitkan kita mengambil foto akuarium.

Berbagai bahan yang umum dipakai:
* Meja Beton.
Biasanya dipakai untuk menyangga akuarium yang berukuran besar. Akuarium berukuran besar sebaiknya terletak dalam ruang khusus untuk akuarium beserta seluruh peralatan pendukungnya. Meja Beton harus diberi lapisan water proofing untuk mencegah air laut masuk kedalam retakan beton dan merusak struktur besi didalamnya. Hal ini bisa menimbulkan kerusakan yang parah pada meja beton.

* Meja dengan rangka kaso/balok kayu.
Umum dipakai untuk keindahan estetika ruangan dimana akuarium kita berada. Bagian bawah meja diberi panel pintu dan dalamnya dipergunakan untuk meletakkan sump dan semua peralatan pendukung lainnya.
Pada panel pintu sisi kiri atau kanan sebaiknya dibuat Louver/Jalusi, sedangkan pada sisi seberangnya diberi Kipas Angin. Hal ini sangat diperlukan untuk membuang panas dan kelembaban yang timbul didalam ruang kabinet ini.

Contoh Meja dengan Kabinet dibawahnya dan Penutup Atas Akuarium



Meja Akuarium dengan kabinet dibawahnya yang diberi panel pintu pada ketiga sisinya merupakan pilihan terbaik karena mempermudah akses ke sump dan peralatan lain yang ada didalamnya.

Penutup Atas Akuarium dibuat tinggi untuk bisa mengakomodasi Lampu Akuarium beserta seluruh perlengkapannya. Pintu pada penutup atas akuarium dibagian depan dipergunakan untuk akses perawatan lampu dan memberi makan ikan/coral.

* Meja dengan rangka besi.
Merupakan pilihan yang paling ekonomis untuk FO/FOWLR Tank. Biasanya menggunakan bahan besi siku/kotak/UNP. Rangka meja dari besi harus diberi lapisan pelindung anti karat dengan baik seperti epoxy coating. Perlu perawatan rutin agar tidak keropos.

Contoh Rangka Meja Akuarium dari besi.



* Meja dengan Rangka Stainless Steel.
Hanya stainless steel dengan grade tinggi seperti SUS 316 L yang bisa dipakai agar tidak berkarat. Penyambungan rangka stainless steel harus dengan Las Argon dan sekitar tempat yang terkena las harus dipoles kembali dengan baik agar tidak timbul karat dikemudian hari. Sayang bahan ini mahal harganya dan masih harus dikombinasi dengan panel kayu/acrylic agar terlihat mewah.

* Meja dengan rangka aluminium.
Rangka meja dari bahan aluminium jarang dipergunakan karena sulit membuatnya tetap kokoh dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh sambungan pada rangka aluminium yang tidak bisa dibuat permanen.

Penting diingat
Selalu alasi bagian atas meja akuarium dengan menggunakan stirofoam atau karet lembaran yang cukup tebal diatas meja akuarium sebelum meletakkan akuarium diatasnya. Hal ini sangat penting untuk mengatasi ketidak rataan meja agar akuarium kita tidak pecah setelah diisi air.



IV. SISTIM FILTER
Banyak sekali sistim filter yang kita pernah dengar dan bisa kita aplikasikan di akuarium laut kita diantaranya:
a. Natural System.
b. Lee Chin Eng Natural System.
c. Jaubert Monaco System.
d. Deep Sand Bed (DSB) Filtration.
e. Berlin Methode.
f. Algae Turf Scrabbers and Microcosm Management.
h. The Ecosytem Aquarium and the Miracle Mud Filtration.
i. Criptic sponge tunicate EG Zonal Filtration.
j. Natural System – Final Thoughts.

Disini kita tidak akan membahas satu persatu sistim filter diatas karena akan sangat panjang sekali. Setiap sistim filter mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi akan lebih baik kalau kita kenali saja bagaimana metoda kerja pada filter akuarium laut.

Pada intinya ada 4 metoda kerja pada sistim filter akuarium laut:
1.1 Metode Biologis dalam kondisi Aerobik.
Seperti mahluk hidup pada umumnya ikan juga membuang kotoran dan air seni. Kotoran ini di akuarium dengan sangat cepat akan terurai oleh aerob bakteri menjadi Amonia/NH3 yang sangat beracun bagi ikan/coral. Didalam laut perbandingan jumlah ikan terhadap air laut sangatlah kecil, sehingga Amonia akan langsung terencerkan sehingga tidak berbahaya bagi ikan/coral. Sebaliknya didalam akuarium Amonia akan mencapai ambang batas yang berbahaya bagi ikan dan coral dalam waktu yang sangat singkat atau beberapa jam saja.

Diagram Nitrogen Cycle



Tanpa adanya sistem filter biologis di akuarium laut maka amonia tidak akan bisa terurai secara cepat menjadi nitrite lalu nitrate.
Sistem filter metode biologis bertujuan membentuk Nitrogen Cycle/Daur Nitrifikasi dimana merupakan proses biologis oleh micro organisme/bakteri aerobik yang mengurai Kotoran -> Amonia/NH3 -> Nitrit/NO2 -> Nitrat/NO3
Perlu waktu tertentu agar koloni bakteri dalam sistem filter biologis menjadi stabil dalam mengurai Kotoran -> Amonia -> Nitrit -> Nitrat, sehingga bisa tercapai kadar amonia dan nitrit yang sangat rendah. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kestabilan ini biasa disebut dengan masa cycling. Selama masa cycling sebaiknya kita tidak melakukan penggantian air akuarium.


Grafik Simulasi Kadar Amonia, Nitrit dan Nitrat dalam masa Cycling.





Sebetulnya apa yang terjadi dalam masa cycling di akuarium kita?
Kalau kita perhatikan gambar graphik simulasi yang terjadi dalam masa cycling adalah:
o Tahap pertama akan terjadi peningkatan kadar amonia dalam air akuarium.
o Tahap kedua adalah masih meningkatnya kadar amonia bersamaan dengan mulai meningkatnya kadar nitrit dan nitrat, saat kadar amonia telah mencapai puncaknya maka kadar nitrit dan nitrat masih terus meningkat, kemudian terjadi penurunan kadar amonia dan diikuti dengan turunnya kadar nitrit dalam air akuarium. Amonia dan Nitrit sangat beracun bagi ikan dan coral.
o Pada tahap ketiga kita lihat kadar amonia dan nitrit yang sudah stabil sangat rendah dimana yang tersisa adalah kadar nitrat yang terakumulasi dalam air akuarium laut sejak tahap kedua. Nitrat jauh lebih tidak berbahaya untuk ikan/coral dibandingkan dengan amonia atau nitrit.
o Akumulasi nitrat bisa diatasi dengan penggantian air laut secara rutin, diserap oleh macro algae atau diurai oleh anaerob bakteri yang ada didalam Deep Sand Bed di refugia menjadi nitrogen juga bisa dengan menggunakan bantuan peralatan filter seperti Coil Denitrator, Bio Denitrator dan Sulphur Denitrator.

Berapa lama sebaiknya kita tunggu masa Cycling?
Sebaiknya kita menunggu minimal 8 minggu atau sampai Kadar Amonia dan Nitrit sudah tidak bisa dideteksi menggunakan Test Kit.

Sistim filter biologis akuarium laut bisa kita susun dalam wadah/ruang Refugia dan terdiri dari:
a. Deep Sand Bed/DSB.
Adalah lapisan pasir hidup/livesand dari berbagai macam ukuran partikel yang disusun berlapis-lapis dalam ruang refugia/akuarium display dengan total ketebalan berkisar 15,0 cm.

Mengapa kita gunakan Deep Sand Bed?
Kalau kita cermati dengan baik maka akan kita dapati bahwa sebagian besar koloni terumbu karang didalam laut dikelilingi oleh pasir, berarti dengan membuat Deep Sand Bed dalam sistem filter akuarium kita mencoba mendekati simulasi alam.
Lapisan pasir merupakan substrat dengan luas permukaan yang sangat luas sekali dimana koloni bakteri aerob (bakteri yang memerlukan oksigen umtuk hidup) dan anaerob (bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup) bisa berkembang biak dengan baik. Populasi bakteri bergantung pada total luas permukaan pasir, jumlah nutrisi yang tersedia dan jumlah serta akibat dari predator bakteri. Semua ini merupakan syarat dalam membuat Lapisan Pasir menjadi Filter Biologis Deep Sand Bed yang mempunyai tiga fungsi utama:
1. Menyediakan tempat untuk memproses dan mengurai berbagai macam nutrisi/cemaran yang terlarut dalam air.
2. Merupakan tempat untuk mendaur ulang detritus, kelebihan makanan, kotoran hewan, tumbuhan mati dan partikel-partikel lainnya agar menjadi bentuk yang lebih berguna dan tidak beracun.
3. Menyediakan makanan untuk berbagai macam hewan terumbu karang karena merupakan tempat berkembang biaknya berbagai jenis plankton.

Membuat Deep Sand Bed sebetulnya sangat mudah sejauh kita memperhatikan hal-hal dibawah ini:
o Tersedia Pasir Laut Hidup/Livesand dalam beberapa ukuran partikel dari yang halus sampai kasar.
o Idealnya Livesand diatur dengan distribusi partikel seperti yang ada dibawah ini agar DSB bisa bekerja secara maksimal, misal kita akan perlu 100 liter pasir untuk DSB maka:
o 40 liter lapisan paling bawah merupakan Pasir Laut Hidup dengan ukuran partikel yang sangat halus atau biasa kita kenal dengan Lumpur/Mud. Lumpur/Mud pada umumnya mempunyai ukuran partikel antara 1/8 sampai 1/16 mm. Dibagian lapisan inilah biasanya Bakteri Anaerob bisa hidup dengan baik. Bakteri Anaerob akan mengurai Nitrat/NO3 menjadi gas Nitrogen/N2.
o 30 liter diatasnya merupakan lapisan Pasir Laut Hidup dengan ukuran partikel berkisar antara 1/8 sampai 1/4 mm.
o 15 liter diatasnya lagi merupakan lapisan Pasir Laut Hidup dengan ukuran partikel antara 1/4 sampai 1/2 mm.
o 10 liter diatasnya lagi kita letakkan lapisan Pasir Laut yang mempunyai ukuran partikel antara 1/2 sampai 1 mm.
o 5 liter lapisan paling atas kita gunakan Aragonite/Kulit Siput Kecil dengan ukuran partikel antara 1 sampai 21/2 mm. Lapisan kasar ini bertujuan mencegah agar krustasea dan cacing yang hidup dalam lapisan pasir dibawahnya tidak keluar keatas permukaan DSB yang kita buat, tetapi hanya aktif bergerak dalam lapisan-lapisan pasir yang ada dibawahnya.
o Sekarang telah ada yang menjual Mud, Livesand dan Aragonite yang dikemas dalam berbagai ukuran partikel tetapi sayang harganya masih sangat mahal. Apabila tidak memungkinkan untuk mengusahakan berbagai macam ukuran partikel seperti diatas maka cukup usahakan untuk mendapatkan Live Mud (pasir halus sekali), Livesand (pasir pantai) dan Aragonite (Cangkang Siput kecil atau pecahan Kulit Siput) yang banyak terdapat dipantai yang berpasir putih.
o Jangan menggunakan pecahan karang mati/karang jahe yang pada umumnya bersudut tajam untuk membuat DSB karena sebagian besar mahluk yang hidup didalamnya seperti cacing,krustasea dan plankton akan mati karena terluka.
o DSB yang telah jadi akan dihuni oleh lebih dari 200 jenis spesies didalamnya. DSB selain merupakan tempat tinggal dan berkembang biaknya berbagai jenis mikro organisme, juga merupakan tempat tinggal dan berkembang biaknya banyak jenis Plankton yang akan menjadi sumber pakan alami bagi ikan dan coral yang kita pelihara.

b. Karang Hidup/Liverock.
Karang Hidup biasanya digunakan untuk Aquascaping akuarium display dan sebagai salah satu sumber mikro organisme alami dari dalam laut yang kita bawa masuk kedalam sistem akuarium. Karena banyaknya mikro organisme yang hidup didalamnya maka akan berfungsi juga sebagai filter biologis.

c. Macroalgae.
Banyak jenis Macro Algae yang bisa kita pelihara dalam refugia, diantaranya Rumput Asem dan Angguran (keduanya masuk dalam jenis Coulerpa) atau bisa juga kita pilih Macro Algae Chaetomorpha. Guna Macro Algae untuk menyerap akumulasi Nitrat (NO3) dalam air akuarium agar kadar nitrat dalam sistim akuarium kita tidak terus meningkat dari waktu ke waktu.

d. Algae Turf Scrubber/ATS.
Pada intinya menumbuhkan Algae/lumut pada media kasa/screen yang dialiri air secara terus menerus dengan diberi cahaya lampu. Nitrate akan diserap oleh Algae/lumut yang tumbuh subur pada kasa. Pada waktu-waktu tertentu Algae/lumut harus dikurangi jumlahnya.
ATS sebaiknya selalu di bersihkan setiap 1 - 2 minggu satu kali dan dikurangi jumlah algaenya sebanyak 50 - 70%. Tujuannya agar algae yang mati tidak terlepas dari kasa ATS dan masuk kedalam sistim akuarium kita. Apabila hal ini terjadi bisa berakibat fatal/crash dan bisa menyebabkan kematian seluruh biota yang kita pelihara dalam akuarium.
ATS juga bisa dibuatkan wadah tersendiri yang terpisah dari Refugia seperti pada contoh yang ada dibawah ini.

Contoh ATS.





e. Trickle Filter/Filter Tetes.
Trickle Filter biasa disebut juga sebagai Wet & Dry Filter. Media yang digunakan biasanya Bioball. Trickle Filter dipercaya bisa mengurai Kotoran -> Amonia -> Nitrite -> Nitrate dengan sangat cepat. Kendalanya ada pada akumulasi nitrate yang dihasilkan filter jenis ini sangat besar.
Prinsip kerjanya air dialirkan melalui drip tray/tray tetes sehingga air jatuh menetes ke media bioball dengan merata. Air yang mengalir melalui bioball akan membentuk lapisan film air. Lapisan air ini terekpos ke udara terbuka sehingga tercipta kondisi filter kering/tidak terendam air. Lapisan air yang menyelimuti seluruh permukaan bioball yang banyak jumlahnya menjadikan luas kontak air dengan bakteri menjadi sangat luas. Akibatnya proses penguraian menjadi jauh lebih efektif.
Trickle Filter harus dijaga jangan sampai terjadi kondisi benar-benar kering karena bakteri yang sudah tumbuh pada bioball akan mati.

Contoh diagram Trickle Filter.



Keterangan gambar:
a. Air dari Display Tank.
b. Ruang peredam suara dan overflow.
c. Dip Tray.
d. Bioball.
e. Ruang peralatan.
f. Matt Filter.
g. Return Pump.


1.2 Metode Biologis dalam kondisi Anaerobik.
o Pada lapisan pasir halus dibagian bawah DSB akan timbul kondisi air yang kekurangan oksigen. Kondisi demikian biasanya kita kenal dengan kondisi Anaerob. Pada kondisi ini bakteri anaerob bisa hidup dengan baik. Bakteri Anaerob merupakan kumpulan koloni bakteri yang bisa mengurai nitrate menjadi gas nitrogen.
o Menggunakan bantuan peralatan filter seperti Coil Denitrator, Bio Denitrator dan Sulphur Denitrator. Pada dasarnya prinsip kerja filter-filter jenis ini adalah menimbulkan kondisi air yang kekurangan oksigen sehingga koloni bakteri anaerob bisa hidup dan berkembang biak dengan baik. Peralatan ini akan kita bahas lebih lanjut pada bagian peralatan.




Wujudkan akuarium laut impian anda.

2. Metode Fisika.
Sistim filter ini prinsip kerjanya berdasar pada metode fisika seperti penyaringan misal dengan Matt Filter, pengendapan secara gravitasi dalam Sump dan Refugia. Juga pemisahan kotoran dengan bantuan alat seperti Protein Skimmer yang merupakan gabungan antara metode fisika dan kimia yang akan kita bahas lebih lanjut pada bagian peralatan.

3. Metode Kimia.
Filter metode kimia perlu wadah tersendiri yang biasa kita kenal dengan sebutan Canister Filter atau Fluidizer Filter. Media yang ada didalam Filter jenis ini misalnya Carbon Active yang bekerja dengan penyerapan untuk mengikat warna dan bau dari dalam air akuarium dan Phosphate Remover yang bekerja dengan mengikat Phosphate (PO4) yang ada dalam air akuarium secara reaksi kimia. Lebih detailnya akan kita bahas pada bagian peralatan.

4. Metode Lainnya.
4.1 Sinar Ultra Violet dengan alat UV Sterilizer.
Tujuan filter ini untuk membunuh bakteri patogen, virus dan jamur yang merugikan dalam air akuarium dengan menggunakan Sinar Ultra Violet yang dihasilkan oleh Lampu TL UV yang tabungnya bening, sayangnya bakteri yang menguntungkan dan plankton juga akan mati ketika melewati alat ini. Penting diperhatikan jangan pernah mencoba menyalakan Lampu TL UV pada Fitting Lampu TL dan melihat langsung pada cahaya yang dipancarkan oleh Lampu TL UV karena bisa menyebabkan kebutaan. Juga jangan pernah mengexpose kulit dibawah cahaya Lampu TL UV karena kulit akan seperti terbakar.

Contoh UV Sterilizer.


4.2 Gas Ozon dengan alat Ozon Processor/Generator.
Alat ini menghasilkan Gas Ozon/O3. Tujuan pemberian Gas Ozon/O3 adalah untuk membunuh bakteri patogen dan virus. Gas Ozon biasanya diinjeksikan kedalam tabung reaksi Protein Skimmer.
Kerugian menggunakan Gas Ozon adalah bakteri yang berguna dan plankton juga akan ikut mati.

Contoh Ozon Processor/Generator kapasitas kecil.






V. Arus dan pergerakan air didalam akuarium.
Pada setiap Reef Tank ada dua jenis sirkulasi pergerakan air yaitu sirkulasi filter dan sirkulasi internal. Sirkulasi filter adalah air yang bersirkulasi dari akuarium ke filter dan kembali ke akuarium. Sirkulasi internal/close loop adalah sirkulasi air yang terjadi hanya didalam akuarium itu sendiri.

Besarnya Sirkulasi Filter sebaiknya 5 – 8 kali volume akuarium per jam dan Sirkulasi Internal sebaiknya minimal 5 kali volume akuarium per jam atau lebih. Besarnya Sirkulasi Internal akan berbeda pada setiap jenis akuarium laut. Khusus untuk SPS Reef Tank disarankan minimal 30 kali volume akuarium per jam. Sirkulasi yang kurang akan bisa menimbulkan problem lumut di akuarium kita.

Didalam akuarium laut arus sangat diperlukan untuk:
1. Pertumbuhan Terumbu Karang.
2. Formasi pertumbuhan koloni baru terumbu karang.
3. Menghindarkan tumbuhnya lumut yang tidak terkendali.
4. Kesehatan ikan.

Ada 3 macam arus yang penting didalam akuarium laut:
1. Laminair Flow.
Laminair Flow adalah arus yang bergerak ke satu arah dengan kecepatan tetap. Arus ini biasanya dihasilkan oleh Pompa Sirkulasi Filter, Pompa Sirkulasi Internal/Close Loop, Power Head dan Wavemaker Pump tanpa kontrol.

Berbagai Pompa Arus jenis Laminair Flow.
Subsmersible Pump.




Aquaball Powerhead.




Wavemaker Pump tanpa kontrol.
Sun Sun Wavemaker.




2. Surge Flow.
Surge Flow adalah arus yang mirip dengan Laminair Flow hanya dalam jumlah besar dan bergerak maju dan mundur. Arus ini bisa dihasilkan dengan menggunakan Carlson Surge Device atau Wavebox. Untuk bisa menghasilkan Surgewave selain pompa high flow juga diperlukan alat tambahan berupa tangki atau box seperti yang bisa kita lihat berikut ini.

Prinsip kerja Carlson Surge Device.
Air dari Akuarium (4) dihisap melalui Pipa (5) dengan Pompa kapasitas besar (6) naik keatas Surge Tank (1). Ketika level air telah menutup lubang ventilasi/Venting Hole maka air akan mulai mengalir turun melalui Pipa Besar (2) kemudian akan timbul efek hisapan/syphon pada Pipa Besar (2) sehingga air dari Surge Tank (1) secara cepat mengalir kembali ke akuarium (4) melalui Pipa Besar (2). Ketika air didalam Surge Tank (1) telah habis dan permukaannya berada dibawah Pipa Besar (2) maka air dalam Surge Tank (1) akan naik kembali, kemudian proses akan berulang.



Prinsip kerja Wavebox.
Air didalam Kotak dipompa keluar secara cepat oleh pompa arus kapasitas besar dan sesaat kemudian pompa arus dimatikan oleh alat kontrol sehingga air bisa masuk kembali kedalam kotak melalui pompa arus secara cepat pula, proses ini berlangsung berulang-ulang sehingga timbul arus yang beresonansi didalam akuarium. Pada akhirnya akan terjadi gerakan air yang menjadi arus yang bergerak maju mundur. Perlu pompa arus dengan kapasitas besar dan bisa dikontrol untuk bisa hidup dan mati secara terus menerus dibawah 1 detik untuk dipasang didalam wavebox.

Tunze Wavebox.


Perhatian:
Penting diperhatikan bila ingin mengaplikasikan Surgewave diperlukan konstruksi akuarium dan meja yang benar-benar kuat dan kokoh agar akuarium tidak pecah.
Jangan pernah menggunakan Surgewave kalau ketebalan kaca dan brace tidak sesuai dengan persyaratan keamanan yang diminta, juga apabila konstuksi meja tidak benar-benar rigid/kaku.


3. Turbulence/Random Flow.
Turbulence/Random Flow adalah arus yang aliran/arah dan kecepatannya bisa berubah-ubah. Arus jenis ini paling sulit dibuat didalam akuarium dan perlu biaya yang besar untuk membuatnya. Untuk bisa menghasilkan arus ini diperlukan Controlable Wavemaker Pumps dan Motorized Unit yang bisa berputar 90 derajat kekanan dan kekiri atau gabungan dari 2 jenis alat wavemakers.
Saat ini telah banyak beredar Pompa Arus/Wavemaker Pump dari yang sederhana menggunakan subsmersible pump sampai pompa arus kapasitas besar. Arus yang dihasilkan satu dengan yang lainnya sangat berbeda. Semakin besar arus yang dihasilkan dan semakin bervariasi arusnya akan semakin mahal harganya. Sebagian diantaranya bisa kita lihat berikut ini.


Power Head dengan kontrol mati hidup bergantian.
Alat kontrol arus ini bisa menjalankan beberapa Power Head serta mengatur mati hidup power head secara bergantian dan bisa juga dua atau lebih power head hidup/mati bersamaan bergantung pada program alat kontrolnya. Pada akhirnya pompa arus jenis ini menghasilkan arus yang random. Kekurangannya arusnya tidak terlalu besar karena masih menggunakan power head biasa dan umur pakai power head jadi lebih pendek.

Powerhead dengan alat kontrol.



Pemindah aliran air kekiri dan kekanan.
Switching Current Water Director (SCWD).
SCWD bekerja dengan menggunakan katup berputar, aliran air kekiri dari kecil membesar kemudian mengecil kembali. Pada saat aliran air kekiri sudah mengecil maka aliran air akan berpindah kekanan dari kecil membesar kemudian mengecil kembali dan aliran air akan berpindah kekiri lagi secara berulang. SCWD bisa terhubung dengan Pompa Sirkulasi Filter atau Pompa Sirkulasi Internal. SCWD tersedia ukuran 1/2" dan 1". SCWD dipasang diluar akuarium dengan menggunakan pipa dan selang penghubung.

SCWD.



Pompa arus berputar kekiri dan kekanan.
Penggerak arus kekiri dan kekanan ini memerlukan pompa untuk mengalirkan air. Sea Swirl biasanya dihubungkan dengan Pompa Sirkulasi Filter. Ujung Nozzle Outlet yang berada didalam air akan berputar kekiri dan kekanan bolak balik.

Sea Swirl Wave Maker.


Powersweep Pump.
Power Head jenis ini mempunyai mekanikal yang bisa menggerakkan Nozzle Outlet berputar kekiri dan kekanan bolak balik. Powersweep Pump pada umumnya digunakan sebagai pompa arus internal didalam akuarium.

Powersweep Pump.


Pompa Arus dengan Kontrol.
Ada berbagai macam dan merk pompa arus/Wavemakers yang menggunakan alat kontrol untuk menghasilkan arus yang random pada flow dan interval waktunya. Pompa Arus ini biasanya diletakkan didalam akuarium. Pada alat kontrol terdapat berbagai macam setelan yang berbeda pada tiap merk. Wavemaker jenis ini termasuk yang paling ideal untuk Akuarium Koral karena menghasilkan Random Wave. Kekurangannya harga relatif masih mahal.

Tunze Wavemakers.






Wavemakers lainnya.
Masih banyak jenis peralatan wavemaker lainnya. Setiap alat mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Lebih baik membeli sekali yang sesuai kebutuhan kita dibandingkan dengan membeli dari yang paling murah kemudian menggantinya secara berulang-ulang.

Polario Turbine.



Red Sea Wave Master.